HOME - SEJARAH - THORIQOH - PROFIL - IDAROH - LAMBANG - MURSYID -

***************************************************************************************************************

KATA PENGANTAR

Thoriqoh merupakan salah satu amaliyah keagamaan dalam Islam yang sebenarnya sudah ada sejak jaman Nabi Muhammad SAW. Bahkan perilaku kehidupan Beliau sehari-hari adalah praktek kehidupan rohani yang dijadikan rujukan utama oleh para pengamal Thoriqoh dari generasi ke generasi sampai kita sekarang ini.

Thoriqoh adalah suatu praktek perbuatan untuk membersihkan hati dan membersihkan relung-relung dari karatnya kelalaian dan salah pahamnya kebutuhan. Relung-relung hati itu tidak bisa suci (bersih) kecuali dengan dzikir (ingat) kepada Allah dengan cara tertentu. Oleh karena itu wajib bagi setiap mu’min (orang Islam) setelah mengetahui ‘aqidatul ‘awam (50 sifat ; wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah dan para Rasulnya) dan pekerjaan-pekerjaan harian yang disyari'atkan Allah SWT., berupa sholat yang meliputi syarat-syarat, rukun-rukun dan hal-hal yang membatalkannya, zakat, puasa, dan haji untuk meningkatkan diri dan memasuki thoriqoh dzikir dengan cara khusus/tertentu.

KH. Habib Muhammad Luthfiy bin Ali bin Yahya

Selasa, Mei 26, 2009

Profil

Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah didirikan di tegalrejo magelang 20 rojab 1377 / 10 Oktober 1957.

TOKOH PENDIRI:

  1. KH. Abdul Wahab Hasbullah

  2. KH. Bisri Syamsuri

  3. KH. Dr. Idham Cholid

  4. KH. Masykur

  5. KH. Muslih

TUJUAN ORGANISASI

  1. Mengusahakan berlakunya syari’at Islam dhohir batin dengan berhaluan ahlussunah wal-jamaah yang berpegang dari salah satu madzhab empat.

  2. Mempergiat dan meningkatkan amal sholeh dhohir dan batin menurut ajaran Ulama’ Sholihin dengan Bai’ah Shohihah.

  3. mengadakan dan menyelenggarkan pengajian khushushi / tawaj-juhan (majaalasatudzdzikri) dan nasril ulumunnafi’ah.

STRUKTUR ORGANISASI

  1. Di tingkat pusat dinamakan Idaroh Aliyyah Jam’iyyah Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah.

  2. Di tingkat propinsi dinamakan Idaroh Wustha Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah.

  3. di tingkat kabupaten/ kodya dinamakan Idaroh Syu’biyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahsliyyah

  4. Di tingkat kecamatan dinamakan Idaroh Ghusniyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah.

  5. Di tingkat desa dinamakan Idaroh Sa’afiyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah.

HUBUNGAN KERJA SAMA

  1. Hubungan silaturrahim untuk memperkuat tali persaudaraan antar Mursyid (Muqaddam) Khalifah, Badal dan Muridin Muridah.

  2. Mengadakan pertemuan dan musyawarah kerja antar Idaroh dan para Kholifah.

KEGIATAN POKOK

  1. Menyiarkan dan mempergiat ajaran Islam terutama mu’taqot islam menurut faham ahlussunah wal-jama’ah (al asy’ariyyah wal ma’turidiyyah) dengan bijaksana.

  2. Mengembangkan ma’rifat billah, dan mentarbiyyah (mendidik) tercapainya akhlaqul karimah kepada umat.

  3. Mempererat dan memperkuat hubungan serta persatuan para Guru Mursyid, Khalifah, dan Muridin Muridat.

  4. Mengusahakan tercapainya asy syariatul ghorro’ wath-thariqatil baidlo’ yakni syariat islam dan thariqah muttasil sanaduha bir-rosulillahi SAW.

  5. Meningkatkan amar ma’ruf nahi munkar kepada ummat dengan cara hikmah dan mau’idhoh hasanah.

  6. Mengadakan bai’atan, sewelasan, pengajian triwulan, pengajian bulanan, pengajian rutin mingguan, pengajian rutin harian.

  7. Mengadakan haul akbar / manaqib qubra satu tahun tiga kali, tempatnya berpindah-pindah.